Anand Krishna terbitkan buku “Dvipantara Dharma Sastra”
Senin, 7 September 2015
sumber: Antaranews.com

Denpasar (ANTARA News) – Tokoh spiritual lintas agama Anand Krishna menerbitkan buku berjudul “Dvipantara Dharma Sastra” dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang diterbitkan “Centre for Vedic and Dharmic Studies”
“Buku itu merupakan kumpulan transkreasi dari sloka-sloka Sara-Samuccaya, Slokantara dan Seveka Dharma,” kata Ketua Yayasan Anand Ashram Wayan Sayoga di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Program Pasca Sarjana Kajian Budaya Universitas Udayana akan menyelengarakan bedah buku ini pertengahan bulan ini.
Wayan Sayoga menambahkan, buku ini berisi tulisan bijaksana masa lampau dari nenek moyang bangsa Indonesia yang dituangkan dalam lontar Sara-Samuccaya dan Slokantara yang ditemukan di Bali.
Demikian pula lontar Sevaka Dharma dari tataran Sunda merupakan warisan luhur budaya nusantara yang sarat makna pendidikan serta seni kehidupan dalam membangun karakter manusia Indonesia berbasis budaya.
“Semua nilai-nilai luhur itu jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat mengantarkan kita pada kehidupan yang lebih cerah dan bermakna,” ujar Wayan Sayoga.
Editor: Jafar M Sidik
sumber: http://www.antaranews.com/berita/516604/anand-krishna-terbitkan-buku-dvipantara-dharma-sastra
——————————————————————————————————————-
Testimoni Para Sahabat Anand Krishna tentang Buku:
“(The Sara-Samuccaya) contains the essence of the high teachings and noble ideals set forth in the Mahabharata. It richly merit s the devotions and reverence that has been bestowed upon it through the centuries by the denizens of he idylic island.”
Prof. DR. Raghu vira. MA., PH.D., D.LITT.,ET PHIL.
Author of Sara Samuccaya (A classical Indonesian Compendium of High Ideals)
“The question is, are we ready to open up ourselves to these values; and, are we receptive to the values enshrined in the Slokantara, compiled toward the end of the Majapahit Dynasty around 14th or 15 th century of our common era, but, which are still applicable – the answer to this question must be found by the readers having contemplated upon them.”
His Royal Majesty (DYMM) Sri Sultan Surya Alam Joyokusumo
Gagah Wangi Dhimak Palace (Demak, Central Java)
Thanks to the perseverance and tireless efforts of Anand Krishna, the wisdom of Sevaka Dharma can now be accessed and enlighten one and all. We highl commend his efforts, thank you Kang (Brother) Anand. It is not easy to translate the Old Sundanese into Indonesian due to the limitarion of the vocabulary.”
Ir. Rd. Roza Rahmadjasa Mintaredja. IAI
Humanist, Sundanese Activist, Architect.
Penerbit: Centre for Vedic and Dharmic Studies